Kumpulan Puisi
Indahnya
Alam Negri Ini
Kicauan burung terdengar merdu
Menandakan adanya hari yang baru
Indahnya alam ini membuatku terpaku
Seperti dunia hanya untuk diriku
Menandakan adanya hari yang baru
Indahnya alam ini membuatku terpaku
Seperti dunia hanya untuk diriku
Ku pejamkan mataku sejenak
Ku rentangkan tanganku sejenak
Sejuk, Tenang, senang kurasakan
Membuatku seperti melayang kegirangan
Ku rentangkan tanganku sejenak
Sejuk, Tenang, senang kurasakan
Membuatku seperti melayang kegirangan
Wahai pencipta alam
Kekagumanku sulit untuk ku pendam
Dari siang hingga malam
Pesonanya tak pernah padam
Kekagumanku sulit untuk ku pendam
Dari siang hingga malam
Pesonanya tak pernah padam
Desiran angin yang berirama di pegunungan
Tumbuhan yang menari-nari di pegunungan
Begitu indah rasanya
Bak indahnya taman di surga
Tumbuhan yang menari-nari di pegunungan
Begitu indah rasanya
Bak indahnya taman di surga
Keindahan alam terasa sempurna
Membuat semua orang terpana
Membuat semua orang terkesima
Tetapi, Kita harus menjaganya
Agar keindahanya takkan pernah Sima.
Puisi dari (Ronny Maharianto)
Membuat semua orang terpana
Membuat semua orang terkesima
Tetapi, Kita harus menjaganya
Agar keindahanya takkan pernah Sima.
Puisi dari (Ronny Maharianto)
Aku Sahabatmu
Kau dan hatimu
Menemani hilir hulu hidupku
Tak perduli dalam panas dan hujan
Dalam gelap dan terang
Kau ada dalam jemari kehidupanku
Menjadi huruf - huruf di lembaran ceritaku
Dan aku menatap haru, Saat kau berkata
Aku sahabatmu, Kini dan nanti.
Kau dan hatimu
Menemani hilir hulu hidupku
Tak perduli dalam panas dan hujan
Dalam gelap dan terang
Kau ada dalam jemari kehidupanku
Menjadi huruf - huruf di lembaran ceritaku
Dan aku menatap haru, Saat kau berkata
Aku sahabatmu, Kini dan nanti.
Suara
Sunyi
Awan
hitam melukis langit putih
Burung
gagak terbang dengan letih
Debu
debu jalanan tersorot lampu kota
Lalu lalang kendaraan seperti riuh ombak
samudra
Suara
suara yang tak sampai kepada kata
Adalah
doa sunyi yang maha
Hembusan
nafas serpihan perih
Menebarkan
kemurnian cinta dengan lirih
Pohon
pohon yang tenang merunduk sepi
Sinar
rembulan menelanjangi malam Keruh air code tak bisa bersembunyi
Tiga
ekor belibis berbaris menjadi saksi
Gelapnya
gua cermai mengurung kesunyian
Rumput
rumput liar menutupi batu batu
Harapan
dan luka selalu menyatu
Dan
sejarah selalu bercengkrama dengan waktu
Jogjakarta
25-0 4-2013 Puisi Karya Jevi Adhi Nugraha
Sumber: http://contohpantunpuisicerpen.blogspot.co.id/2015/01/10-contoh-puisi-bebas-pilihan.html
Sumber: http://contohpantunpuisicerpen.blogspot.co.id/2015/01/10-contoh-puisi-bebas-pilihan.html
Mutiara
Kebersamaan
Sahabat, kehidupan ini tak lain
adalah hamparan samudera luas
Kita renangi dan kita selami kedalamannya
Untuk mencari tiram di dasarnya, dan kita petik mutiaranya
Bahwa selalu ada yang bermakna pada setiap kehadiran dan pertemuan
Kita renangi dan kita selami kedalamannya
Untuk mencari tiram di dasarnya, dan kita petik mutiaranya
Bahwa selalu ada yang bermakna pada setiap kehadiran dan pertemuan
Dengan bahtera tulus kebersamaan
kita berlayar
Untuk saling menjaga dan saling percaya
Dan saat ini.. Saat dimana kita harus lalui waktu
Waktu dimana kita harus mulai maju
Maju untuk sesuatu harapan baru
Untuk saling menjaga dan saling percaya
Dan saat ini.. Saat dimana kita harus lalui waktu
Waktu dimana kita harus mulai maju
Maju untuk sesuatu harapan baru
Mungkin
saat ini kita akan berpisah
Namun semua itu hanyalah sementara
Karena aku akan kembali dan harus kembali
Bukan untuk sekedar mengenang dan melihat
Puing-puing masa lalu bersama mu
Namun karena di sini lah tanah kelahiranku
Dimana ada engkau dan orang-orang terdekatku
–Oleh Ali Athi Ullah–
Namun semua itu hanyalah sementara
Karena aku akan kembali dan harus kembali
Bukan untuk sekedar mengenang dan melihat
Puing-puing masa lalu bersama mu
Namun karena di sini lah tanah kelahiranku
Dimana ada engkau dan orang-orang terdekatku
–Oleh Ali Athi Ullah–
Harapan
Hampa
Saat bersamamu begitu indah
Canda dan tawa selalu ada
Bahagia sangat terasa
Seakan tak ada duka
Impian tuk meniti bahagia terangkai
Semua begitu tampak nyata
Namun kini telah sirna
Kau menjauh tinggalkan diriku sendiri
Tak tahu lagi aku harus apa?
Tuk mengobati luka ini
Tuk menghapus duka ini
Yang ada hanyalah harapan hampa
Mimpi itu telah musnah
Bahagia itu telah sirna
Kini yang ada hanya duka
Berteman air mata
Puisi
by : Rodiyah A
I prefer poetry from Ronny Maharianto which tells about the natural beauty of our country that we really feel.